MAKASSAR, SULSELPASTI.COM — Belum genap sepekan menjabat, Lurah Mannuruki yang baru dilantik, Edwin Pahreza, S.IP, langsung turun ke lapangan. Dalam kunjungan perdananya, ia menyambangi lokasi Urban Farming RW 005, sebuah inisiatif warga yang menjanjikan masa depan hijau dan mandiri bagi lingkungan perkotaan.

Didampingi sejumlah aparat kelurahan dan tokoh masyarakat, kunjungan ini menjadi simbol awal dari komitmen baru pemerintah kelurahan terhadap pembangunan berkelanjutan yang berbasis partisipasi warga.

Turut hadir dalam kunjungan ini:
Kasi Kebersihan Kelurahan Mannuruki
Pengawas Kebersihan
Pengurus KWT Ichimoniyah Terpadu
Satgas Kebersihan
Perwakilan RT/RW dan tokoh masyarakat setempat

Dalam kesempatan tersebut, Pengurus KWT Ichimoniyah Terpadu memaparkan perkembangan program pertanian urban, mulai dari sistem budidaya tanaman, pemanfaatan lahan sempit, hingga tantangan yang dihadapi di lapangan. Mereka juga menyampaikan rencana ekspansi kegiatan ke skala yang lebih besar dan berdampak luas.

Lurah Edwin Pahreza terlihat antusias saat meninjau langsung kebun warga yang rimbun dengan tanaman sayur dan tanaman obat. Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja keras warga dan menyatakan dukungan penuh dari pemerintah kelurahan.

“Saya melihat langsung potensi besar di RW 005. Ini bukan hanya soal pertanian, tapi juga soal ketahanan pangan, keindahan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Edwin.

“Kolaborasi seperti ini harus terus didorong. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara warga dan pemerintah dalam mewujudkan kota yang hijau, bersih, dan mandiri.”

Sejalan dengan Visi Kota Makassar

Program Urban Farming RW 005 terbukti selaras dengan visi pembangunan kota Makassar yang diusung Wali Kota Munafri Arifuddin melalui agenda MULIA (Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan). Beberapa nilai yang tercermin dari program ini antara lain:

🌱 Keberlanjutan Lingkungan: melalui penghijauan dan pengelolaan sampah organik.

🧹 Peningkatan Layanan Dasar: dengan keterlibatan Satgas dan aparat kebersihan.

👥 Inklusi Sosial: dengan melibatkan KWT dan komunitas lokal dalam pengelolaan lahan.

💡 Inovasi Pemerintahan: sebagai model baru pembangunan urban berbasis masyarakat.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, program Urban Farming RW 005 diharapkan terus berkembang menjadi percontohan di tingkat kota — tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga sebagai pusat edukasi lingkungan dan kebersamaan warga. (*)