Taruna Ikrar Tinjau Instalasi Farmasi RSPPN Sudirman, Perkuat Kedaulatan Obat Nasional

JAKARTA, SULSELPASTI.COM — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D, melakukan kunjungan strategis ke Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Bintaro, Jakarta Selatan.

Kunjungan ini merupakan bagian dari misi nasional untuk memperkuat kedaulatan obat dan pengawasan farmasi di fasilitas kesehatan milik negara, khususnya yang berada dalam jaringan pertahanan.

“Instalasi farmasi adalah benteng pertama dan terakhir dalam menjaga mutu dan keamanan obat untuk rakyat dan prajurit,” ujar Taruna Ikrar

Dalam peninjauan langsung, Taruna Ikrar menginspeksi sistem digitalisasi farmasi dan penerapan e-resep di RSPPN, memastikan semua proses berjalan sesuai dengan standar regulasi BPOM — dari sistem logistik obat, penyimpanan aman, hingga pemantauan berbasis teknologi.

Beliau juga berdialog langsung dengan tenaga kefarmasian, menyerap aspirasi dan tantangan yang mereka hadapi, termasuk soal rantai pasok, ketersediaan obat esensial, serta kebutuhan pelayanan cepat bagi pasien militer dan masyarakat umum.

Sinergi Pertahanan dan Kesehatan Nasional
RSPPN Sudirman, yang diresmikan pada Februari 2024, kini menjadi pusat layanan medis modern dengan fasilitas canggih seperti MRI 3 Tesla, CT Scan generasi baru, Cat Lab, dan robotic surgery, serta berperan sebagai benteng pertahanan kesehatan nasional di tengah ancaman biologis dan kedaruratan medis.

Apresiasi untuk “Prajurit Tanpa Seragam”
Dalam sesi motivasi, Taruna menyebut tenaga farmasi sebagai “prajurit tanpa seragam”, garda depan yang bekerja senyap namun vital dalam menjaga ketersediaan dan keamanan obat.

“Mereka bukan sekadar petugas teknis, tapi bagian dari sistem pertahanan nasional dalam bidang kesehatan,” tegasnya.

BPOM juga mengajak seluruh fasilitas kesehatan untuk aktif mendukung Program Prioritas Nasional MBG (Makan Bergizi, Gizi Seimbang, dan Obat Aman), sebagai fondasi sistemik dalam pelayanan kesehatan terintegrasi. (*)

Comment