Dewan Kebudayaan Kota Makassar Abadikan Tokoh Sejarah dalam Buku

MAKASSAR, SULSELPASTI.COM — Jas merah (jangan pernah melupakan sejarah), pesan ini yang berusaha dilestarikan Dewan Kebudayaan Kota Makassar. Salah satu bentuknya dengan menghadirkan buku sejarah atas beberapa tokoh penting masa lalu.

Langkah bersejarah ini bertujuan untuk meninggalkan warisan berharga bagi generasi muda. Dewan Kebudayaan Kota Makassar dengan penuh semangat merespons visi Wali Kota Makassar untuk mengabadikan sejarah Makassar melalui penerbitan buku.

Sebagai upaya untuk menjaga dan merayakan kekayaan budaya serta sejarah kota, Dewan Kebudayaan telah memilih untuk menyoroti beberapa tokoh yang telah mendunia serta satu buku khusus tentang kejayaan Makassar di mata dunia.

Judul Lima Buku yang Disusun:
1. Harmoni Diaspora Bugis Makssar di Kawasan Asia Tenggara dan Eropa Pasca Perjanjian Bongaya
2. Warisan Syekh Yusuf Yang Mendunia (Pemikiran, ajaran dan Perjuangannya)
3. Kota Makassar Sebagai Pudat Jejaring Dalam Sejarah Indonesia
4. Dari Makassar ke Marege
5. Amas Madina Sultan Fakhruddin Abdul Khair : Sultan Gowa Yang Terbuang di Ceylon

Dewan Kebudayaan Kota Makassar menyadari antusiasme Wali Kota terhadap pelestarian sejarah yang sangat besar. Jika dianalogikan, antusiasme ini dapat disamakan dengan semangat Karaeng Patingaloang yang selalu berusaha meninggalkan warisan bagi generasi penerus. Buku ini diharapkan menjadi alat yang representatif untuk tujuan tersebut.

Dalam rangka menjalankan tugasnya dalam diplomasi budaya, Dewan Kebudayaan Kota Makassar mengusung semangat kerjasama di berbagai bidang kebudayaan.

Salah satu bentuk nyata dari diplomasi ini adalah penulisan buku bersama. Dinas Kebudayaan Kota Makassar dan Dewan Kebudayaan Kota Makassar bekerja sama dengan dua universitas terbesar di Makassar, yaitu Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar, untuk melibatkan tim penulis yang terdiri dari dosen-dosen terbaik dari kedua universitas.

Tim penulis ini melakukan penelitian, pengumpulan data, serta sharing informasi melalui berbagai platform seperti FGD, zoom meeting dengan Universitas Teknologi Malaysia, dan Universitas Terjemahan dan Buku Malaysia.

Dalam proses ini, mereka juga berkolaborasi dalam penulisan bab-bab buku, penerbitan, serta promosi internasional, dengan melibatkan ITBM dan UTM sebagai mitra strategis.

Keseriusan Dewan Kebudayaan ini terbukti dengan kunjungan resmi ke Kesultanan Selangor, yang menjadi landasan awal dari hubungan kerja sama ini.

Pada tanggal 6-9 September mendatang, kegiatan book fair di Jakarta akan menjadi panggung penting untuk mewujudkan kerja sama ini. Malaysia, sebagai salah satu negara peserta, akan turut hadir, memperlihatkan soliditas kerjasama internasional yang telah dibangun.

Kegiatan ini sekaligus akan menjadi momen peluncuran buku yang telah dirampungkan dan diresmikan oleh Walikota Makassar.

Sejak Agustus 2023, Dewan Kebudayaan, difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan Kota Makassar, telah aktif melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait, termasuk Wali Kota, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, dan Dewan Kebudayaan Kota Makassar.

Pertemuan tersebut mencakup meeting internal, FGD, serta diskusi via zoom dengan mitra dari Malaysia. Setelah melalui berbagai proses intensif, buku ini direncanakan akan diluncurkan pada bulan September, bertepatan dengan akhir masa jabatan Wali Kota Makassar.

Dewan Kebudayaan Kota Makassar berkomitmen untuk terus melestarikan dan memperkaya budaya serta sejarah kota, melalui berbagai inisiatif yang inovatif dan kolaboratif.

Ini adalah awal dari banyak langkah besar yang akan datang, dalam upaya menjaga api sejarah dan budaya Makassar tetap menyala terang.

Comment