MAKASSAR, SULSELPASTI.COM – Keterwakilan figur dari Indonesia timur (Intim) dianggap sangat vital, khususnya dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Ini demi pemerataan pembangian, baik politik maupun wilayah.
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais juga sudah melontarkan hal itu. Partai Ummat berpihak pada Anies Baswedan dalam Pilpres mendatang. Sehingga, dia menyarankan agar Anies mengambil figur dari KTI sebagai wakilnya.
”Menurut perhitungan nasional, wakil yang bisa mendampingi adalah figur dari Indonesia timur. Ini seperti apa yang terjadi pada zaman Pak SBY lalu,” kata dia.
Menanggapi hal ini, pengamat politik Universitas Hasanuddin, Dr Hasrullah mengatakan, sudah banyak figur dari Timur Indonesia yang layak duduk sebagai wapres, bahkan presiden sekalipun.
Nama-nama seperti Syahrul Yasin Limpo (SYL), Andi Amran Sulaiman, maupun Rahmat Gobel, dinilai cocok. Tetapi, nama SYL cenderung lebih unggul, karena pengalamannya dalam dunia politik dan pemerintahan.
”Penting melibatkan figur dari timur. Ini demi pemerataan, distribusi politik harus baik. Ada Pak SYL dan lainnya. Punya pengalaman politik dan pemerintahan, jadi layak untuk digaet,” ujarnya kepada media, Sabtu, 29 April.
Lebih lanjut dia mengatakan, jauh hari sebelum saat ini, ada banyak figur Indonesia Timur, khususnya Sulsel, yang punya andil besar dalam membangun negara. Yang paling lekat saat imi adalah Jusuf Kalla (JK).
”Pak JK berhasil bikin terobosan. Dua kali menjadi wapres dengan figur presiden yang berbeda. Tentu ini bisa juga dilakukan sekarang. Pak SYL Menteri dan pernah menjadi Gubernur. Pak Amran pernah menjadi menteri, begitu juga figur-figur lain,” lanjutnya.
Dengan begitu, Hasrullah menilai sudah menjadi keniscayaan figur Indonesia Timur terlibat. Sebab, dia menilai Indonesia ini Bhineka Tunggal Ika. Kemudian juga untuk meminimalisir terjadinya miss trust dari masyarakat.
”Tanpa Sulawesi, Maluku, NTT, NTB, Bali, sampai Papua, bukan Indonesia namanya. Ini juga bisa untuk menjaga trust masyarakat timur terhadap pemerintahan pusat,” kata dia. (*)
Comment