MAKASSAR, SULSELPASTI.COM – Kementrian Pertanian terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Program yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini merupakan ajakan Mentan SYL kepada seluruh pemangku kepentingan agribisnis dari hulu hingga ke hilir untuk peningkatan ekspor pertanian tiga kali lipat.
Berbicara tentang ekspor tidak hanya mengenai kuantitas tetapi juga kualitas, oleh karena itu perlakuan sangat berperan penting dalam mencegah keluar dan menyebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang dapat berdampak pada diterbitkannya Notification of Complience (NNC) di negara tujuan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas media pembawa, Karantina Pertanian Makassar menggelar In House Training (IHT) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pejabat karantina di lapangan dalam melakukan perlakuan fumigasi guna mendukung program gratieks.
Dalam sambutannya, Kepala Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir mengatakan Karantina Pertanian Makassar terus mendukung percepatan ekspor di Sulawesi Selatan, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan ekspor baik itu volume ekspor maupun frekuensi ekspor.
“In House Training ini diadakan untuk mendukung tindakan karantina perlakuan untuk mendukung program Gratieks Kementan. Koordinasi dan diskusi telah diterapkan sesuai dengan arahan dari pusat baik itu dari Kementan maupun dari Badan Karantina Pertanian. Karantina Pertanian Makassar juga terus melakukan pendampingan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk tercapainya gratieks,” tutur Lutfie.
In House Training yang mengambil tema Tindakan Karantina Dalam Perlakuann, dibuka langsung oleh Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, A.M. Adnan.
“IHT diselenggarakan bukan hanya untuk menyegarkan kembali materi – materi yang telah didapatkan oleh para pejabat karantina tetapi juga sebagai sarana bertukar pikiran teman – teman yang ada di lapangan dalam pelaksanaan fumigasi. Tidak hanya para pejabat karantina, IHT ini juga bertujuan untuk agar provider dapat mempersiapkan diri dalam mendukung program gratieks ini. Karena provider telah diberikan tanggungjawab dan kepercayaan dalam membantu karantina melaksanakan kebutuhan perlakuan media pembawa”, tutur A.M. Adnan dalam sambutannya saat membuka kegiatan.
Adapun pemateri dalam IHT ini menghadirkan Antarjo Dikin, Analis Perkarantinaan Tumbuham Utama Badan Karantina Pertanian, Fahri dan Ipha Ridhayanie, Analis Perkarantinaan Tumbuhan Madya Karantina Pertanian Makassar serta Iyyul Ikhlas, Analis Perkarantinaan Tumbuhan Muda Karantina Pertanian Makassar. (*)
Comment