Ratusan Petugas Kebersihan Unhas Jadi Nasabah Bank Sampah demi Dukung Zero Waste

MAKASSAR, SULSELPASTI.COM — Ratusan cleaning service atau petugas kebersihan Unhas, kampus Tamalanrea, Selasa (28/3), sepakat dan berkomitmen menjadi nasabah bank sampah. Ratusan petugas kebersihan kampus tersebut secara simbolis mendapatkan buku tabungan bank sampah.

Wakil Rektor IV, Prof Dr. Adi Maulana menyerahkan buku tabungan bank sampah di gedung LPPM Unhas. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah bagi petugas kebersihan kampus ini, adalah tindak lanjut dari workshop pengelolaan sampah beberapa waktu lalu.

Menurut Prof Adi, untuk menuju program zero waste di kampus Unhas perlu kerjasama yang baik semua pihak dan salah satunya yang punya peran penting adalah petugas kebersihan.

Di depan 173 petugas kebersihan outdoor dan indoor Unhas, Prof. Adi mengatakan, jika program ini akan menjadi salah stu inovasi bagi kampus Unhas menuju pembangunan kampus yang berkelanjutan.

“Bapak dan ibu ini kami andalkan untuk mewujudkan salah satu program inovasi pengelolaan sampah di Unhas. kenapa ini penting, karena ke depan di 2024 di unhas itu sudah harus nol sampah yang keluar dari Unhas,” ujarnya sembari membakar semangat para petugas kebersihan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Bank sampah Unhas, Dr. Ir. Irwan Ridwan meminta kepada petugas kebersihan agar menjadi nasabah bank sampah. Hal itu akan menambah pendapatan selain mendapatkan gaji sebagai petugas kebersihan kampus.

Sementara itu, Saharuddin Ridwan yang hadir sebagai pembicara lebih banyak menekankan tentang mekanisme bank sampah yang akan di jalankan serta jenis-jenis sampah yang bisa dibeli di bank sampah. Meski demikian, peserta sosialisasi tertarik dengan kegiatan ini karena. Selain menyentuh sisi ekonomi dari sampah juga menyampaikan tentang bahaya sampah jika tidak di kelola dengan baik.

“Unhas ini kan kampus ternama di kawasan timur Indonesia. Sehingga seluruh warga kampus bahkan petugas kebersihannya harus menerapkan pola pengelolaan sampah berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Biaya pengelolaans ampah itu mahal. Sehingga perlu ada pola pengurangan dan penanganan yang berkelanjutan,” ujar ketua divisi pengelolaan sampah dan limbah IKA Unhas ini.

Ketua umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia periode 2017-2021 ini, juga mengatakan, bank sampah Unhas nantinya bisa membuat inovasi lainnya, Dengan sistem sampah tukar dengan sembako atau dengan sistem penukaran barang lainnya.

Dalam kegiatan ini, juga di isi dengan games yang melombakan peserta tentang cara pemilahan sampah sesuai kelompok dan jenis sampah yang ada. Setelah kegiatan ini, tim bank sampah Unhas dalam waktu dekat juga akan melakukan sosialisasi ke fakultas-fakultas dan unit kerja di kampus Unhas. (*)

 

Comment