PIP Makassar Rumuskan Dunia Pelayaran Ramah Lingkungan Lewat ICMaD 2024

MAKASSAR, SULSELPASTI.COM – Pengembangan dunia pelayaran ramah lingkungan dan efisiensi energi berkelanjutan sangat penting untuk memastikan industri maritim dapat terus tumbuh dengan meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan. Untuk mendukung hal tersebut, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar kembali menggelar The 3rd International Conference On Maritime Development (ICMaD) 2024.

Pada diskusi ini yang digelar di Kampus PIP Makassar pada Rabu (9/10) dan Kamis (10/10) tersebut menghadirkan pembicara tidak hanya dari dalam negeri namun juga diisi oleh praktisi dan dosen internasional. Seperti Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi; Sekertaris BPSDMP, Capt. Wisnu Handoko; Prof. Paul Tae Woo Lee dari Zhejiang University, China; Prof. Dr. Aykut I. Olcer dari World Maritime University Swedia; Prof. Prem Chhetri dari RMIT University Australia; Prof. I Made Ariana dari Institut Sepuluh Nopember Surabaya; dan Capt. Agus Salim mewakili Pertamina serta Korps Alumni Bumi Seram.

Pada pembukaan diskusi ini, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Ahmad mengatakan bahwa saat kita menghadapi era perubahan yang cepat yang ditandai dengan permasalahan iklim, kemajuan teknologi, dan dinamika perdagangan yang terus berkembang.

“Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan industri, investasi dalam penelitian dan pengembangan, dan kebijakan pemerintah yang mendukung untuk menciptakan sektor maritim yang lebih berkelanjutan dan efisien. Saya juga berharap agar ICMaD 2024 dapat ikut merumuskan dunia pelayaran yang ramah lingkungan,” kata Ahmad.

Ia juga menambahkan bahwa sektor maritim diatur oleh serangkaian peraturan internasional, nasional, dan lokal yang kompleks. Organisasi Maritim Internasional (IMO) menetapkan pedoman pengurangan emisi, penerapan dan penegakan peraturan ini dapat sangat bervariasi antar negara. Karenanya, dengan adanya diskusi dapat fokus pada praktik berkelanjutan yang menjamin kesehatan laut sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ahmad juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada panitia penyelenggara, pembicara, dan relawan yang telah bekerja tanpa kenal lelah hingga terlaksananya acara ini. Menurutnya upaya ini sangat berharga dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan inovasi. Dan konferensi ini menjadi ajak untuk berbagi wawasan, mendorong kolaborasi, dan mengatasi tantangan yang dihadapi lautan dan perairan Indonesia yang sangat luas.

“Sebagai penutup, mari kita memulai perjalanan ini bersama-sama, terinspirasi oleh potensi perubahan positif dalam pembangunan maritim. Saya menantikan diskusi menarik dan kolaborasi yang bermanfaat dalam beberapa hari mendatang,” katanya.

*Tantangan Dunia Pelayaran*
Sementara itu, Direktur PIP Makassar, Capt Rudy Susanto mengatakan bahwa konferensi maritim Internasional bertujuan untuk membahas tantangan dalam pengembangan pelayaran yang ramah lingkungan serta efisiensi energi berkelanjutan. Dimana semua itu merupakan langkah penting menuju pencapaian industri maritim yang lebih berkelanjutan dalam permasalahan ekonomi dan geopolitik saat ini.

”Saya berharap, seminar internasional ini menandai tonggak sejarah penting bagi institusi kami, karena kami melihat bahwa diskusi ini sangat bagus untuk pertukaran pengetahuan dan ilmu baru di dunia maritim. Dan dengan adanya seminar mudah-mudahan tidak hanya memperluas perspektif mahasiswa dan dosen namun juga memperkuat kolaborasi kemitraan kampus kami dengan industri pelayaran dan maritim tidak hanya di dalam negeri namun di luar negeri,” katanya.

Capt Rudy juga memperkenalkan bahwa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) merupakan lembaga di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bertugas mendorong perkembangan sumber daya manusia di bidang transportasi darat, perkeretaapian, angkutan laut, dan penerbangan sipil. Salah satu politeknik tersebut adalah PIP Makassar yang menyelenggarakan pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknik, di bidang Transportasi Laut.

“Kampus merupakan pusat keunggulan dalam menghasilkan sumber daya manusia melalui pendidikan untuk meningkatkan budaya belajar dan inovasi, yang dapat memantik growth mindset generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, saya mendorong seluruh politeknik untuk lebih adaptif dalam mentransformasikan kurikulum sesuai kebutuhan nasional dan global, serta beradaptasi dengan karakteristik yang lazim di Indonesia dan seminar internasional,” tutupnya. (*)

Comment